Tercatat bahwa pergerakan indeks Kospi
selama bulan Juli lalu terlihat masih belum mampu bangkit dari tren bearish
yang membayangi, hingga akhirnya mencapai posisi indeks terendah sejak Juli
2013. Kekhawatiran akan kondisi perekonomian Korsel tampak menjadi pemberat
terbesar bagi pergerakan bursa saham setelah diterjang oleh wabah MERS yang
sempat melemahkan perekonomian negara. Selanjutnya tekanan datang dari saham
Samsung ketika merger anak usahanya sempat menjadi sorotan publik yaitu Samsung
C&T dengan Cheil Industries. Hal ini semakin diperparah oleh rilis laporan
kinerja kuartalan Samsung yang mengecewakan. Tekanan juga terus berlanjut
ketika data PDB kuartal kedua tahun ini diumumkan dengan nilai yang alami
penurunan tajam menjadi 0.3% dari 0.8% untuk secara kuartalan serta 2.2% dari
2.5% untuk secara tahunan.
Kospi dapat terus turun ke level
241.80 pada bolinger bawah 5 dan 11 time frame D1. Jika ternyata level ini
dapat ditembus, maka Kospi dapat terus turun menuju target mingguannya di level
240.30 pada bolinger bawah 5, 11 dan 20 weekly.
Tertinggi Kospi kemarin pada level
246.95 dan terendahnya adalah pada level 242.50.
Author by Lien Doe Zhang / Pin BB
2A6066FB

0 comments:
Post a Comment