Apakah itu Gross Domestic Product (GDP) ?
Gross Domestic Product
(GDP) adalah sebuah indikator ekonomi untuk mengukur total nilai
produksi dan jasa yang dihasilkan oleh semua orang dan perusahaan (baik
local maupun asing) didalam suatu negara tersebut atau GDP bisa
dikatakan adalah sama dengan total pendapatan suatu negara. GDP sering
digunakan untuk mengukur tingkat kesehatan perekonomian sebuah negara.
Produk
berarti semua barang yang dijual / dihasilkan di negara tersebut,
seperti : minyak mentah, kelapa sawit, kopra, bahan mentah, bahan
setengah jadi, sepatu, alat pancing, pesawat terbang sampai tusuk gigi.
Sedangkan untuk jasa, mencakup dari jasa ser vis mobil, pijat refleksi
di salon kecantikan, sampai jasa transaksi keuangan.
Yang perlu
diperhatikan untuk produk dan jasa yang dihitung disini adalah; produk
dan jasa yang dikenai pajak sedangkan yang tidak dikenakan pajak
(informal) tidak akan dihitung.
Keuntungan bagi negara-negara
yang tingkat pelaporan pajaknya tinggi, maka nilai GDP bisa dikatakan
lebih akurat, seperti US, Eropa, atau Jepang. Tapi sebaliknya bila
Negara-negara yang nilai barang dan jasanya masih lebih banyak
dihasilkan dari sektor non formal yang tidak dikenakan pajak maka nilai
GDP tidaklah akurat.
Bagaimana Cara menghitung GDP ?
Secara umum ada tiga pendekatan yang dapat digunakan untuk menghitung GDP, yaitu :
1. Menghitung GDP berdasarkan sisi Produksi
"Gross"
atau "kotor" berarti bahwa nilai barang atau jasa diambil tanpa
memandang tahapan produksi atau penggunaan dan juga depresiasi dari
barang modal (Capital Stock) tidak dimasukan dalam perhitungan. Jadi
entah barang dan jasa digunakan untuk konsumsi, investasi atau cadangan
maka barang dan jasa tersebut semuanya akan tetap dihitung, sebagai
nilai total yang dihasilkan oleh suatu Negara.
2. Menghitung GDP berdasarkan sisi pengeluaran
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
GDP = Konsumsi + Investasi + Pengeluaran Pemerintah + (Ekspor - Impor)
Konsumsi
dan Investasi dalam persamaan diatas adalah jumlah uang yang
dibelanjakan untuk membeli barang dan jasa akhir (siap pakai). Ekspor
dikurangi impor (juga dikenal sebagai ekspor bersih) melalui persamaan
ini dapat diartikan sebagai selisih dari nilai barang yang diproduksi
didalam negeri tetapi tidak dikonsumsi di dalam negeri dikurangi dengan
nilai barang yang ada yang dikonsumsi buatan luar negeri (import).
3. Menghitung GDP berdasarkan sisi Pendapatan :
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
GDP = Pendapatan Karyawan + Laba Perusahaan + Pendapatan Hak Cipta + Pendapatan Sewa + Pendapatan Bunga Bersih
Perhitungan
dengan sisi pendapatan lebih melihat kepada semua nilai total
pendapatan yang dihasilkan oleh karyawan, laba perusahaan, pendapatan
hak cipta, pendapatan sewa dan pendapatan bunga bersih menjadi
pendapatan Negara tersebut.
Bagaimanakah Dampak GDP terhadap nilai mata Uang ?
Jika
GDP (persentase) naik dibandingkan dengan data pada periode sebelumnya
maka nilai mata uang negara yang bersangkutan cenderung mengalami
kenaikan. Hal ini disebabkan karena GDP menggambarkan nilai seluruh
transaksi suatu negara secara umum. Jika siklus transaksi perekonomian
stabil maka dapat dipastikan perekonomian akan berjalan dengan lancar.
Sentimen positif ini dapat memicu kenaikan nilai mata uang lokal.
Author : Edward Tio / Edw / Pin BB 2BDCDD95
Butuh
signal untuk trading forex, trading emas, trading oil, trading index
hari ini? Analis Forex Simpro akan memberikan signal trading setiap hari
langsung ke ponsel Anda.
Hubungi Customer care :
HP/WA : 081380725502 / 087777567044 / 08561220976
0 comments:
Post a Comment