Dolar AS
menguat kelevel tertinggi 2 pekan setelah the Federal Reserve menaikan suku
bunga acuan 25 basis poin dan memberikan sinyal untuk kenaikan suku bunga
berlanjut pada tahun depan.
Kepala The Fed, Janet Yellen mengatakan bahwa
kebijakan pengetatan moneter akan dilakukan secara gradual, namun para pelaku
pasar merespon dukungan pejabar Fed dengan meraih suara bulat merupakan nada
hawkish.
Penguatan
dolar membawa pelemahan pada sejumlah mata uang utama dan juga komoditas.
Poundsterling
Inggris kembali merosot pada hari Kamis dan mencatatkan penurunan harian
keeempat beruntun dipekan ini.
Poundsterling tidak berdaya untuk menahan
penurunan meski rilis data tidak buruk. Data penjualan ritel Inggris melonjak
naik 1,7% dibulan
November, naik dari sebelumnya yang turun -0,5% dan kenaikan
ini melebihi perkiraan 0,5%. Meski rilis
penjualan ritel meningkat namun sterling tetap lanjutkan pelemahan hingga
tembus 1.4900.
Dampak
kenaikan suku bunga AS membawa tekanan untuk sterling sehingga masih dijalur
pelemahan.
Author : Paulswen
/ Pin BB 2BDCDD95
0 comments:
Post a Comment