Perdagangan hari selasa kemarin bursa
saham AS jatuh pada akhir perdagangan dengan sektor keuangan tertinggal,
karena pasar menantikan rincian seputar kebijakan Presiden terpilih AS
Donald Trump. Trump mengkritik rencana pajak perusahaan yang diusulkan
parlemen, mengatakan rencana itu sebagai “terlalu rumit,” dalam sebuah
wawancara dengan The Wall Street Journal.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 58,96 poin, atau 0,3 persen, menjadi ditutup pada 19,826.77, dengan penurunan tertinggi JPMorgan Chase dan saham Wal-Mart yang naik teratas.
Indeks S & P 500 turun 6,75 poin, atau 0,3 persen, ke 2,267.89, dengan sektor keuangan memimpin lima sektor yang lebih rendah dan sektor konsumen staples yang naik.
Indeks Nasdaq tergelincir 35,39 poin, atau 0,63 persen ke 5,538.73.
Menambah tekanan untuk saham AS adalah kekhawatiran dari “Hard Brexit”. Dalam pidato hari Selasa, Perdana Menteri Inggris Theresa May menyatakan Inggris akan keluar secara tuntas dari Uni Eropa. Dia menambahkan, bagaimanapun, Pemerintah U.K. akan menempatkan penangangan Brexit setuju dengan Uni Eropa untuk pemungutan suara parlemen.
Nanti malam akan dirilis data Inflatioin Rate dan Produksi Industri AS bulan Desember yang diindikasikan meningkat. Diperkirakan bursa Wall Street akan bergerak positif jika data Inflasi dan Produksi Industri terealisir positif. Namun juga akan mencermati pergerakan harga minyak mentah dan perkembangan bursa global.
Butuh signal untuk trading forex, trading emas, trading oil, trading index hari ini? Analis Forex Simpro akan memberikan signal trading setiap hari langsung ke ponsel Anda.
Hubungi Customer care :
HP/WA : 081380725502 / 087777567033 / 08561220976
0 comments:
Post a Comment