Bursa saham AS perdagangan hari selasa kemarin jatuh pada akhir
perdagangan dengan sektor keuangan tertinggal, karena pasar menantikan
rincian seputar kebijakan Presiden terpilih AS Donald Trump. Rencana
pajak perusahaan yang diusulkan parlemen, mendapat kritikan Trump. Dalam
sebuah wawancara dengan The Wall Street Journal. Trump mengatakan
rencana itu sebagai “terlalu rumit,”
Pernyataan Donald Trump melemahkan dolar AS, yang jatuh 0,82 persen terhadap sekeranjang mata uang. Euro naik 0,87 persen menjadi $ 1,0706 dan yen naik 1,14 persen menjadi 112,64.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 58,96 poin, atau 0,3 persen, menjadi ditutup pada 19,826.77, dengan penurunan tertinggi JPMorgan Chase dan saham Wal-Mart yang naik teratas.
Indeks S & P 500 turun 6,75 poin, atau 0,3 persen, ke 2,267.89, dengan sektor keuangan memimpin lima sektor yang lebih rendah dan sektor konsumen staples yang naik.
Indeks Nasdaq tergelincir 35,39 poin, atau 0,63 persen ke 5,538.73.
Saham AS juga tertekan karena adanya kekhawatiran dari “Hard Brexit”. Dalam pidato hari Selasa, Perdana Menteri Inggris Theresa May menyatakan Inggris akan keluar secara tuntas dari Uni Eropa. Dia menambahkan, bagaimanapun, Pemerintah U.K. akan menempatkan penangangan Brexit setuju dengan Uni Eropa untuk pemungutan suara parlemen.
Data AS nanti malam yaitu data Inflatioin Rate dan Produksi Industri AS bulan Desember diindikasikan meningkat. Diperkirakan bursa Wall Street akan bergerak positif jika data Inflasi dan Produksi Industri terealisir positif. Namun juga akan mencermati pergerakan harga minyak mentah dan perkembangan bursa global.
Author : Michael Yudi / Pin BB D50D4649
Butuh signal untuk trading forex, trading emas, trading oil, trading index hari ini? Analis Forex Simpro akan memberikan signal trading setiap hari langsung ke ponsel Anda.
Hubungi Customer care :
HP/WA : 081380725502 / 087777567033 / 08561220976
Pernyataan Donald Trump melemahkan dolar AS, yang jatuh 0,82 persen terhadap sekeranjang mata uang. Euro naik 0,87 persen menjadi $ 1,0706 dan yen naik 1,14 persen menjadi 112,64.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 58,96 poin, atau 0,3 persen, menjadi ditutup pada 19,826.77, dengan penurunan tertinggi JPMorgan Chase dan saham Wal-Mart yang naik teratas.
Indeks S & P 500 turun 6,75 poin, atau 0,3 persen, ke 2,267.89, dengan sektor keuangan memimpin lima sektor yang lebih rendah dan sektor konsumen staples yang naik.
Indeks Nasdaq tergelincir 35,39 poin, atau 0,63 persen ke 5,538.73.
Saham AS juga tertekan karena adanya kekhawatiran dari “Hard Brexit”. Dalam pidato hari Selasa, Perdana Menteri Inggris Theresa May menyatakan Inggris akan keluar secara tuntas dari Uni Eropa. Dia menambahkan, bagaimanapun, Pemerintah U.K. akan menempatkan penangangan Brexit setuju dengan Uni Eropa untuk pemungutan suara parlemen.
Data AS nanti malam yaitu data Inflatioin Rate dan Produksi Industri AS bulan Desember diindikasikan meningkat. Diperkirakan bursa Wall Street akan bergerak positif jika data Inflasi dan Produksi Industri terealisir positif. Namun juga akan mencermati pergerakan harga minyak mentah dan perkembangan bursa global.
Author : Michael Yudi / Pin BB D50D4649
Butuh signal untuk trading forex, trading emas, trading oil, trading index hari ini? Analis Forex Simpro akan memberikan signal trading setiap hari langsung ke ponsel Anda.
Hubungi Customer care :
HP/WA : 081380725502 / 087777567033 / 08561220976
0 comments:
Post a Comment