Pada perdagangan hari senin kemarin
bursa saham AS ditutup lebih rendah pada akhir perdagangan sebagai hari
terburuk mereka tahun ini, terpicu kegelisahan pasar dengan
dikeluarkannya kebijakan imigrasi “Travel Ban” oleh pemerintahan Donald
Trump. Sehingga bandara-bandara utama AS diwarnai aksi pencekalan dan
demonstrasi.
Indeks Utama AS ditutup melemah dimana Indeks Dow Jones Industrial Average jatuh 122,65 poin, atau 0,61 persen, menjadi ditutup pada 19,971.13, dengan penurunan tertinggi saham Caterpillar dan saham Wal-Mart yang naik tertinggi. Indeks S & P 500 turun 13,79 poin, atau 0,6 persen, menjadi berakhir pada 2,280.90, dengan energi memimpin sembilan sektor yang lebih rendah dan sektor staples konsumen dan utilitas yang maju. Indeks Nasdaq turun 47,07 poin, atau 0,83 persen, menjadi ditutup 5,613.71.
Pedagang telah mencermati pada janji-janji Trump reformasi pajak, belanja infrastruktur dan deregulasi yang akan meningkatkan pertumbuhan, seperti laba telah mulai tumbuh lagi.
Rilis data ekonomi kemarin malam, penjualan rumah tertunda AS untuk Desember 2016 naik 1,6 persen, sementara pendapatan pribadi naik 0,3 persen, di bawah peningkatan yang diharapkan dari 0,4 persen.
Nanti malam akan dirilis data CB Consumer Confidence Januari yang diindikasikan menurun.
Diperkirakan bursa Wall Street akan bergerak negatif jika sentimen kebijakan Pemerintahan Trump masih menjadi sentimen negatif. Namun jika Presiden Trump mengeluarkan kebijakan yang mendukung ekonomi AS akan menguatkan bursa. Pasar saham AS masih juga mencermati perubahan harga minyak mentah dan bursa global.
Untuk indeks saham Nikkei juga diprediksi akan turun karena penurunan bursa AS, ditambah lagi nilai tukar USDJPY juga cenderung turun.
Author : Michael Yudi / Pin BB 2BDCDD95
Butuh signal untuk trading forex, trading emas, trading oil, trading index hari ini? Analis Forex Simpro akan memberikan signal trading setiap hari langsung ke ponsel Anda.
Hubungi Customer care :
HP/WA : 081380725502 / 087777567044 / 08561220976
0 comments:
Post a Comment