Market Outlook Kamis 7 Agustus 2014
Saham‐saham Eropa melemah Rabu lalu karena kekhawatiran atas meningkatnya aktivitas pasukan Rusia di perbatasan dengan Ukraina yang membawa dampak pada investor mengenai tingginya nilai obligasi, sementara saham AS ditutup sedikit berubah untuk bertahan pada level support.
Indeks S&P 500 turun 3,4 persen sejak mencatatkan level tertinggi baru pada tanggal 24 Juli termasuk NATO mengatakan Rabu lalu bahwa Rusia telah mengumpulkan sekitar 20.000 pasukan siap tempur diperbatasan timur Ukraina dan dapat menggunakan dalih misi kemanusiaan atau penjaga perdamaian untuk melakukan penyerangan.
-
EURUSD :
Industrial orders Jerman turun pada bulan Juni pada tingkat tertajam sejak bulan September 2011, dan kementerian ekonomi mengatakan ketegangan politik kemungkinan telah menyebabkan konsumen lebih berhati-hati.
Italia terperosok ke dalam resesi untuk ketiga kalinya sejak tahun 2008 pada kuartal kedua, menggarisbawahi pelemahan kronis negara dengan ekonomi tiga zona euro dan menekan Perdana Menteri Matteo Renzi untuk menyelesaikan reformasi yang dijanjikan.
-
GBPUSD :
Sementara, industrial output Inggris dan manufaktur tumbuh lebih rendah dari yang diharapkan pada bulan Juni, gagal untuk pulih sepenuhnya dari penurunan tajam Mei. Data tersebut menambahkan tanda‐tanda bahwa ekonomi Inggris masih didorong sebagian besar oleh sektor jasa yang sangat besar, mengecilkan harapan untuk pemulihan yang lebih seimbang.
Sterling menjauhi harga rendah harian pada Rabu dilevel 1.6820an dan ditutup 1.6850
-
AUDUSD :
Sementara tingkat pengangguran dibulan Juli meningkat dari sebelumnya 6.0% menjadi 6.4%.
AUDUSD diprediksi akan mengalami pelemahan dibawah level 0.9300
-
USDJPY :
Yen menguat terhadap dollar dari harga tinggi harian 102.60 kelevel 101.76 sebelum akhirnya ditutup dilevel 102.08
-
XAUUSD :
Investor melakukan aksi beli emas dan tresury AS dan awalnya melakukan aksi jual ekuitas setelah NATO mengatakan Rusia telah mengumpulkan pasukan siap tempur di perbatasan Ukraina.
Selain itu Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan respon ekonomi terbesar terhadap sanksi Barat, yang memerintahkan pemerintah untuk membatasi impor makanan dari negara‐negara yang telah memberlakukan sangsi terhadap Rusia.
Author by Paulswen
0 comments:
Post a Comment